Pertama kali gabung di FLP, saya beberapa kali ikut pertemuan FLP DKI di masjid Amir Hamzah TIM. Saat itu saya berpikir, wah...asik juga nih...suasana santai tapi full diskusi dan tetep rame serta akrab satu sama lain. Saat itu saya tidak memperhatikan bahwa kami melakukannya di selasar masjid, di lantai dingin serta berhawa serjuk. Bagi saya pribadi, itu tidak jadi masalah. Yang penting adalah apa yang didapatkan dari tiap pertemuan. Satu hal yang langsung memenuhi benak saya, bahwa menjadi anggota FLP berarti mengedepankan produktivitas dan kualitas. Walaupun materi dan segala masukan yang saya dapat (saat itu) tidak diberikan secara formil layaknya ikut workshop/seminar/pelatihan kepenulisan di tempat lain. Tapi saya merasa banyak sekali mendapat pelajaran.
September 2004, FLP cabang Bekasi diaktifkan. Dan bulan-bulan berikutnya kegiatan/pertemuan anggota dilakukan sekali dalam sebulan, dengan waktu yang cukup tidak konsisten (kadang di awal, kadang di akhir bulan) terkait dengan kesiapan pengurus (yang juga dibentuk dadakan serta kurang matang dalam perencanaan). Awalnya saya cukup deg-degan, bisa nggak ya kegiatan ini berjalan? Tapi setiap kali ingat mbak Helvy yang saat pembukaan/launching FLP Bekasi ikut menjadi pengisi acara, saya kembali bersemangat, dan mulai menanamkan satu hal dalam hati, bahwa kemajuan dan perkembangan itu akan diraih secara bertahap. Saat itu (dan sampai sekarang) kami belum mempunyai sekretariat dan program rinci dalam pelaksanaan pertemuan bulanan. Saya masih berpikir, ah...nggak apa-apa deh di selasar masjid juga (pertemuan biasa diadakan di selasar masjid Islamic Center Bekasi), biar deh belum ada silabus tetap, yang penting pertemuan bulanan tetap berjalan dan peserta bisa berdiskusi sambil membahas karya. Tetapi ternyata tidak semudah itu.
Menghadiri Munas kemarin, membawa banyak sekali pe-er buat kami. Sepertinya banyak sekali yang tertinggal dan belum dikerjakan. Akhirnya, tanggal 20 Maret 2005 kemarin, beberapa orang pengurus mengevaluasi kinerja kepengurusan (yang ternyata telah berjalan kurang lebih 6 bulan) dan membuat perencanaan untuk 6 bulan mendatang. Dan kami bertekad untuk mendata ulang seluruh anggota yang telah mendaftar, membuat silabus pertemuan, dan menjalankan fungsi kaderisasi dari forum ini yang kemarin rasanya belum berjalan dengan baik.
Ada satu keinginan yang rasanya cukup penting untuk dipenuhi saat ini, sebab rasanya suasana yang kondusif akan membantu anggota untuk dapat berkonsentrasi saat pertemuan berlangsung, dan pertemuan dapat berjalan efektif. Keinginan itu adalah memiliki sekretariat, yang bisa digunakan sekaligus sebagai tempat melaksanakan pertemuan rutin. Sedikit muluk-muluk mungkin, sebab ada juga cabang/wilayah lain yang belum memiliki sekretariat, namun kegiatan tetap berjalan dan mereka tetap produktif. Pada tempat yang biasa kami gunakan, kami harus mengeluarkan 250 ribu rupiah setiap kali meminjam ruangan. Jumlah tersebut yang selalu membuat kami enggan untuk memakai ruang-ruang kelas yang tersedia cukup banyak, dan kami tetap 'setia' duduk di selasar masjid.
Perbaikan akan terjadi bila diupayakan. Rasanya sekarang bukan lagi waktunya bersantai-santai dan berteguh pada kondisi sekarang tanpa mengusahakan kemajuan untuk masa mendatang. Salah satu keputusan yang dicapai pada rapat evaluasi kemarin adalah, kami akan mengajukan proposal kerja sama dengan beberapa pihak untuk memperluas jaringan serta mengusahakan fasilitas bagi kegiatan FLP Bekasi.
Andaikan upaya itu belum berhasil, ...rasanya selasar itu masih cukup nyaman untuk menampung kami...
Mohon doa dari semuanya...
September 2004, FLP cabang Bekasi diaktifkan. Dan bulan-bulan berikutnya kegiatan/pertemuan anggota dilakukan sekali dalam sebulan, dengan waktu yang cukup tidak konsisten (kadang di awal, kadang di akhir bulan) terkait dengan kesiapan pengurus (yang juga dibentuk dadakan serta kurang matang dalam perencanaan). Awalnya saya cukup deg-degan, bisa nggak ya kegiatan ini berjalan? Tapi setiap kali ingat mbak Helvy yang saat pembukaan/launching FLP Bekasi ikut menjadi pengisi acara, saya kembali bersemangat, dan mulai menanamkan satu hal dalam hati, bahwa kemajuan dan perkembangan itu akan diraih secara bertahap. Saat itu (dan sampai sekarang) kami belum mempunyai sekretariat dan program rinci dalam pelaksanaan pertemuan bulanan. Saya masih berpikir, ah...nggak apa-apa deh di selasar masjid juga (pertemuan biasa diadakan di selasar masjid Islamic Center Bekasi), biar deh belum ada silabus tetap, yang penting pertemuan bulanan tetap berjalan dan peserta bisa berdiskusi sambil membahas karya. Tetapi ternyata tidak semudah itu.
Menghadiri Munas kemarin, membawa banyak sekali pe-er buat kami. Sepertinya banyak sekali yang tertinggal dan belum dikerjakan. Akhirnya, tanggal 20 Maret 2005 kemarin, beberapa orang pengurus mengevaluasi kinerja kepengurusan (yang ternyata telah berjalan kurang lebih 6 bulan) dan membuat perencanaan untuk 6 bulan mendatang. Dan kami bertekad untuk mendata ulang seluruh anggota yang telah mendaftar, membuat silabus pertemuan, dan menjalankan fungsi kaderisasi dari forum ini yang kemarin rasanya belum berjalan dengan baik.
Ada satu keinginan yang rasanya cukup penting untuk dipenuhi saat ini, sebab rasanya suasana yang kondusif akan membantu anggota untuk dapat berkonsentrasi saat pertemuan berlangsung, dan pertemuan dapat berjalan efektif. Keinginan itu adalah memiliki sekretariat, yang bisa digunakan sekaligus sebagai tempat melaksanakan pertemuan rutin. Sedikit muluk-muluk mungkin, sebab ada juga cabang/wilayah lain yang belum memiliki sekretariat, namun kegiatan tetap berjalan dan mereka tetap produktif. Pada tempat yang biasa kami gunakan, kami harus mengeluarkan 250 ribu rupiah setiap kali meminjam ruangan. Jumlah tersebut yang selalu membuat kami enggan untuk memakai ruang-ruang kelas yang tersedia cukup banyak, dan kami tetap 'setia' duduk di selasar masjid.
Perbaikan akan terjadi bila diupayakan. Rasanya sekarang bukan lagi waktunya bersantai-santai dan berteguh pada kondisi sekarang tanpa mengusahakan kemajuan untuk masa mendatang. Salah satu keputusan yang dicapai pada rapat evaluasi kemarin adalah, kami akan mengajukan proposal kerja sama dengan beberapa pihak untuk memperluas jaringan serta mengusahakan fasilitas bagi kegiatan FLP Bekasi.
Andaikan upaya itu belum berhasil, ...rasanya selasar itu masih cukup nyaman untuk menampung kami...
Mohon doa dari semuanya...